MAKALAH ILMU
TASAWUF
“ Ilmu Tasawuf, Akhlak dan Suluk ”
Oleh:
Alwi Saputra
Dosen Pengampu : Ustadz H. Norizal, Lc., MA
INSTITUT
SAINS AL QURAN SYEIKH IBRAHIM PASIR PENGARAIAN ROKAN
HULU
2 0 1 7 / 2 0 1 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhlak tasawuf
merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat
ini semakin di rasakan, secara historis dengan teologis akhlak tasawuf tampil
mengawal dan memandu perjalanan hidup ummat agar selamat dunia dan
akhirat.Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW adalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung
keberhasilan dakwah beliau antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima. Khazanah
pemikiran dan pandangan di bidang akhlak dan tasawuf itu kemudian menemukan
momentum pengembangan dalam sejarah, antara lain ditandai oleh munculnya
sejumlah besar ulama tasawuf dan ulama dibidang akhlak.
Disadari bahwa
masih banyak bidang akhlak tasawuf yang dapat dikemukakan, namun keterbatasan
ilmu yang kami miliki kami mohon ma’af. Jika mempunyai kesalahan dalam
pengumpulan data yang kami kumpulkan ini.
B.Rumusan Masalah
Beberapa masalah
yang berkaitan dengan judul makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian tasawuf, akhlak dan suluk?
2. Apa persamaan antara tasawuf, akhlak dan suluk?
3. Apa perbedaan antara tasawuf, akhlak dan suluk?
C.Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian tasawuf akhlak dan suluk.
2. Untuk mengetahui persamaan tasawuf,akhlak dan suluk.
3. Untuk mengetahui perbedaan tasawuf,akhlak dan suluk.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
1.
Tasawuf
Menurut Etimologi
Pengertian tasawuf
menurut etimologi juga pendekatan lainnya, terdapat perbedaan. Secara umum,
diantara perbedaan tersebut tentu ada garis merah atau benang merah yang dapat
ditarik.
1. Berasal dari Kata Shuffah
Tasawuf berasal dari istilah shuffah. Shuffah berarti
serambi tempat duduk. Suffah berasal di serambi masjid Madinah yang disediakan
untuk mereka yang belum memiliki tempat tinggal atau rumah dan dari orang-orang
muhajirin yang ada di Masa Rasulullah SAW. Mereka dipanggi sebagai Ahli Suffah
atau Pemilik Sufah karena di serambi masjid Madinah itulah tempat mereka.
2. Berasal dari Kata Shaf
Selain itu, istilah tawasuf juga berasal dari kata Shaf.
Shaf memiliki arti barisan. Istilah ini dilekatkan kepada tasawuf karena
mereka, para kaum sufi, memiliki iman yang kuat, jiwa dan hati yang suci,
ikhlas, bersih, dan mereka senantiasa berada dalam barisan yang terdepan jika
melakukan shalat berjamaah atau dalam melakukan peperangan.
3. Berasal dari Kata Shafa dan Shuafanah
Istilah Tasawuf juga ada yang mengatakan berasal dari
kata shafa yang artinya bersih atau jernih dan kata shufanah yang memiliki arti
jenis kayu yang dapat bertahan tumbuh di daerah padang pasir yang gersang.
4. Berasal dari Kata Shuf
Pengertian Tasawuf juga berasal dari kata Shuf yang
berarti bulu domba. Pengertian ini muncul dikarenakan kaum sufi sering
menggunakan pakaian yang berasal dari bulu domba kasar. Hal ini melambangkan
bahwa mereka menjunjung kerendahan hati serta menghindari sikap menyombongkan
diri. Selain itu juga sebagai simbol usaha untuk meninggalkan urusan-urusan
yang bersifat duniawi. Orang-orang yang menggunakan pakaian domba tersebut
dipanggil dengan istilah Mutashawwif dan perilakunya disebut Tasawuf.
Menurut Terminologi
Pengertian tasawuf
menurut terminologi dari para ahli sufi juga terdapat varian-varian yang
berbeda. Hal ini dapat dijelaskan dari berbagai pandangan sufi berikut:
1. Menurut Imam Junaid
Menurut seorang sufi yang berasal dari Baghdad dan
bernama Imam Junaid, Tasawuf memiliki definisi sebagai mengambil sifat mulia
dan meninggalkan setiap sifat rendah.
2. Menurut Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili
Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah seorang syekh
yang berasal dari Afrika Utara. Sebagai seorang sufi ia mendefinisikan tasawuf
sebagai proses praktek dan latihan diri melalui cinta yang mendalam untuk
ibadah dan mengembailikan diri ke jalan Tuhan.
3. Sahal Al-Tustury
Sahal Al Tustury mendefinisikan tasawuf sebaai terputusnya
hubungan dengan manusia dan memandang emas dan kerikil. Hal ini tentu
ditunjukkan untuk terus menerus berhubungan dan membangun kecintaan mendalam
pada Allah SWT.
4. Syeikh Ahmad Zorruq
Menurut Syeikh Ahmaz Zorruq yang berasal dari Maroko,
Tasawuf adalah ilmu yang dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata
untuk Allah dengan menggunakan pengetahuan yang ada tentang jalan islam.
Pengetahuan ini dikhususkan pada pengetahuan fiqh dan yang memiliki kaitan
untuk mempebaiki amalan dan menjaganya sesuai dengan batasan syariah islam. Hal
ini ditujukan agar kebikjasanaan menjadi hal yang nyata.
Secara Umum
Dari pengertian tasawuf
secara etimologi dan terminologi dapat diambil kesimpulan bahwa Tasawuf adalah
pelatihan dengan kesungguhan untuk dapat membersihkan, memperdalam, mensucikan
jiwa atau rohani manusia. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendekatan atau
taqarub kepada Allah dan dengannya segala hidup dan fokus yang dilakukan hanya
untuk Allah semata.
Untuk itu, tasawuf
tentu berkaitan dengan pembinaan akhlak, pembangunan rohani, sikap sederhana
dalam hidup, dan menjauhi hal-hal dunia yang dapat melenakan. Tentu hal ini
bisa membantu manusia dalam mencapai tujuannya dalam hidup. Untuk itu, praktik
tasawuf ini dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin membangun akhlak yang
baik, sikap terpuji, kesucian jiwa, dan kembalinya pada Illahi dalam kondisi
yang suci.
Secara umum, tentu
ajaran tasawuf jika dikembangkan tidak boleh bertentangan dan juga bersebrangan
dengan ajaran yang berasal dari Wahyu Al Quran dan Sunnah Rasulullah. Sebagai
bentuk kecintaan manusia kepada Rasulullah tentunya juga harus tetap
melaksanakan ibadah sebagaimana Rasul ajarkan.
2.
Akhlak
Disebutkan bahwa akhlak
adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan ibadah.
Akhlak yang kita ketahui tersebut memiliki pengertian baik secara bahasa maupun
secara istilah. Selain itu ada beberapa ulama yang juga menjabarkan pengertian
akhlak sebagaimana ibnu Miskawaih menyebutkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa
atau sifat seseorang yang medorong melakukan sesuatu tanpa perlu
mempertimbangkannya terlebih dahulu.
·
Secara bahasa
Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al
Khulk” yang diartikan sebagai perangai, tabiat. Budi pekerti, dan sifat
seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki
oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya. (baca istri-istri Nabi dan sifatnya)
·
Secara istilah
Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam
diartikan sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya
akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang mmeiliki sifat baik
biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga dan sebaliknya
seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak yang
tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ
بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan
(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan
(manusia) kepada negeri akhirat.(QS Shad : 46)
3. Suluk
Secara etimologis, kata suluk berarti
jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingka Husnu al-Suluk berarti kelakuan yang baik. Kata
suluk adalah bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka
yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu
"Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan" Khan Sahib
Kahja Khan (pakar bidang tasawuf dari India) mangatakan bahwa salik ialah
orang yang tengah menempuh perjalan rohani (suluk).
Secara garis besar
suluk merupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah,
suluk hampir sama den gan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan.
Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedan gkan suluk sudah
dalam bentuk teknis oprasional. Oprasional dalam arti yang sesungguhnya: bukan
hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku
keseharian, kata suluk berasal dari terminologi
dalam al-Quran, Fasluki dalam surat an-Nahl
(16) Ayat 69.
Suluk di dalam istilah
tasawuf adalah jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah swt atau cara
memperoleh ma'rifat. Dalam istilah selanjutnya istilah
ini digunakan untuk sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar ia
dapat mencapai suatu ihwal (keadaan
mental) atau Maqam tertentu.
B. Persamaan Ilmu Tasawuf, Akhlak, Dan
Suluk
Dalam ajaran akhlak islam dan
tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan secara substansi. Akhlak islam
menginginkan umat islam mendapatkan kemuliaan akhlak berdasarkan agama
sedangkan tasawuf pun menuju kepada hal tersebut. Titik tekan akhlak islam
berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan di atas, sedangkan tasawuf pada
kecintaan dan kebersihan jiwa. Penerapannya mungkin tasawuf memiliki hal yang
berbeda, namun secara tujuan tidaklah bertentangan. Ajaran Tasawuf dan akhlak
sama-sama tidak menginginkan keburukan dan kerusakan yang terjadi.
Hal ini dapat dirangkum
dalam hal berikut mengenai Hubungan Akhlak dan Tasawuf :
·
Sama-sama berorientasi
kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT
·
Sama-sama berorientasi
kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
·
Sama-sama mengarahkan
kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat
C.
Perbedaan Ilmu Tasawuf Dengan Suluk
Ilmu Tasauf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa
(Tazkiyatun nafs), menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin serta untuk
memperoleh kebahagian yang abadi. Sedangkan suluk
secara garis besar merupakan kegiatan seseorang untuk menuju
kedekatan diri kepada Allah
Jadi ilmu tasawuf dia adalah sebuah ilmu
(Materi),sedangkan suluk lebih kepada praktik tasawuf.
D.
Perbedaan Ilmu Tasawuf Dengan Akhlak
Ilmu tasawuf adalah ilmu tentang bagaimana kita membersihkan hati agar
selalu berdzikir/ingat kepada Allah, dan tidak tergiur oleh duniawi.
Sedangkan akhlaq itu sendiri adalah refleksi dari penerapan ilmu tasawuf
sehingga tingkah laku dan perbuatan kita sama dengan perilakunya Rasulullah
SAW.
E.
Perbedaan Akhlak Dengan Suluk
Al-Ghazali menyebut akhlak ialah sifat yang
tertanam dalam jiwa didalam jiwa,timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
melakukan pertimbangan fikiran. Sedangkan suluk usaha untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT melalui tasawuf,salah satunya dengan memperbaiki akhlak kepada
Allah dan pada manusia.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat diuraikan bahwa antara ilmu akhlaq, tasawuf dan suluk sangat erat kaitannya, oleh karena
itu antara ketiganya memiliki perbedaan yang sangat tipis, maka sering muncul
pernyataan ulama tasawuf yang mengatakan ; bahwa upaya memperbaiki akhlaq
merupakan awal perjalanan praktek tasawuf, sedangkan pemulaan praktek tasawuf
menandakan akhir perjalanan akhlaq. Ini berarti bahwa orang-orang yang menekuni
ajaran tasawuf, ia harus terlebih dahulu mematangkan akhlqnya, baru ia bisa
memulai melaksanakan ajaran tasawufnya. Atau dengan kata lain, sebelum peserta
tasawuf melakukan pelatihan kerohanian secara rutin dalam kegiatan tasawuf, ia
harus lebih dahulu menyempurnakan akhlaqnya, antara lain mematangkan dan
menyempurnakan peraktek mujahadah : yaitu upaya menekan dan mematikan
kecenderungan nafsunya, sehingga selalu terarah kepada kecenderungan berbuat
baik.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami susun. Harapan kami dengan
adanya tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih menyadari bahwa agama islam
memiliki khazanah keilmuan yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang
ada di alam ini dan merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan
kita, agar kita menjadi seorang muslim yang bijak sekaligus intelek. Serta
dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen pengampu
yang telah membimbing kami. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan karya tulis
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Atas semua salah dan khilaf,kami mohon di beri ma’af sebesar-besarnya.
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته.......